Aku lelah, terus menerus berkutat di dalam ketidakberdayaan. Terus menggerus ketajaman otak dengan berbagai hal yang candu. Terus melakukan aktivitas yang tidak terencana, bersantai ria. Padahal aktivitas terencana belum selesai dikerjakan. Alhasil tidak tercapainya target harian menjadi suatu kebiasaan. Jangan-jangan sudah menjadi budaya, nilai yang mendarahdaging. Sayangnya nilai buruk bukan nilai baik. Sampai yang tak habis pikir, sesuatu yang berharap kau sahabati, itu juga kau sisihkan? Bertambah terpuruknya lah dirimu.
Jangan-jangan, justru penyebab awalnya adalah ketika menjadikan Quran suatu yang dikerjakan di sisa waktu? Ditambah ketidakfokusanmu - dualisme kau biasa istilahkan - ketika harusnya full bersama Quran tapi turut diisi dengan membalas WA, scroll ig, bahkan rapat koordinasi.
Sepertinya begitu. Aku yang jenuh justru memilih hiburan yang sampai melalaikan dari Quran. Beginilah jadinya, rencana kacau balau, hidup tanpa gairah, bahkan berharap kematian tanpa bekal memadai. Dasar manusia, lemah.
Sudahi sampai di sini saja!
Hah? Hidupmu?
Gak lah. Maksudnya sudahi sampai di sini rasa males interaksi sama Qurannya! Memang sih berat untuk ngegas kembali. Tapi itu gak masalah, bersyukur masih punya kesadaran untuk kembali. Allah masih membuka jalan-Nya. Perlahan aja gak usah buru-buru. Karena terburu-buru itu datangnya dari setan, ye gak?
SEMANGAT KAMU!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar