Minggu, 24 November 2013

Manfaat Membaca Quran


Al Quran sebagai wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada Baginda Nabi besar Muhammad SAW yang menjadi pedoman bagi setiap umat manusia sebagai pedoman hidup guna menunjukkan kepada jalan kebaikan dan kebenaran, mengingatkan manusia agar berpegang teguh pada Al Quran untuk selamat di Dunia dan Akhirat. Jika suatu buku memiliki suatu nilai manfaat dari setiap isinya, maka alquran banyak memiliki manfaat dan menjadi tuntunan hidup atau pegangan manusia dalam hidup didunia. Bahkan Al Quran memiliki keistimewaan bagi setiap orang yang membacanya, bahkan dalam sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :
” Ibadah yang paling istimewa adalah membaca Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari”. Bahkan dari tiap 1 ayat yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya. Karena keistimewaan Al Quran mampu membuat hidup manusia menjadi aman dan tentram.


Berikut ini sepenggalan manfaat mempelajari, membaca dan mengamalkan Al Quran, diantaranya adalah :
1. Dari tiap ayat Al Quran yang dibaca mengandung 10 kebaikan di dalamnya

2. Al Quran sebagai pedoman hidup manusia untuk menuntun kepada jalan kebaikan, kebenaran dan keselamatan

3. Al Quran sebagai penyejuk hati bagi siapa saja yang membacanya

4. Al Quran mampu memotivasi diri dan pemberi semangat

5. Al Quran sebagai sebuah peringatan besar dan teguran akan sifat dan perilaku manusia

6. Al Quran sebagai pelebur segala emosi dan amarah yang mampu mendamaikan dan memberi ketenangan yang tidak dapat dilukiskan atau digambarkan seperti halnya yang terjadi pada Sayyid Quthb Rahimakumullah

7. Al Quran sebagai sarana komunikasi diri dengan Allah SWT

8. Al Quran sebagai pengingat akan kebesaran Allah SWT

9. Dalam sebuah janjiNya, Allah SWT berjanji akan memberikan segala kebutuhan dan mencukupi segala kehidupan manusia di dunia dan di akhirat serta mengangkat derajat manusia meski di dunia hidup penuh dengan segala kekurangan

10. Al Quran akan menjadi pelindung diri bagi siapa saja yang membacanya dari tiap ayat yang dibacanya

11. Al Quran bagi siapa saja yang memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari akan semakin bertambah ilmunya

12. Siapa saja yang mempelajari dan memahami Al Quran bagaikan menyelami luasnya samudera kehidupan dan menikmati anugerah kehidupan yang dirasakannya serta mengambil segala hikmah dan manfaat dari Al Quran

13. Seseorang yang rajin membaca Al Quran memiliki jiwa yang sejuk, penuh dengan kesabaran, hati yang jernih, jiwa dan pikiran yang lapang, dan wajah yang bercahaya

14. Menjadikan seorang yang kreatif, penuh motivasi dan inovatif

15. Membuat manusia semakin dekat dengan Sang Maha Pencipta Dunia dengan segala isinya

16. Membuat seseorang menjadi bersyukur dengan segala nikmatNya

17. Terhindar dari segala kecemasan, kekhawatiran, rasa pesimis, kesedihan, selalu penuh dengan harapan dan kegembiraan

18. Selalu mendapat jalan kemudahan, kebaikan dan petunjuk serta mengingatkan diri dari hal-hal yang dilarangNya

19. Bagi seseorang yang membaca dan mengamalkannya, merasakan senantiasa dalam setiap langkahnya selalu dilindungi oleh Allah SWT

20. Sebagai pelebur dosa, yang mengingatkan manusia akan dosa-dosa dan mencegah dirinya kembali dalam dosa

21. Memperkuat keimanan, ketaqwaan dan penjagaan diri

22. Memudahkan segala rizki

23. Sebagai pintu keberkahan bagi siapa saja yang membacanya

24. Dijadikan sebagai manusia yang terbaik
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : “Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya.” H.R. Bukhari.

25. Akan dikumpulkan bersama para Malaikat Allah
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : “Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran.” Muttafaqun `Alaihi (Keuntungan dan kebaikan).

26. Sebagai syafa`at dan penyelamat di Hari Kiamat
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : “Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya).” H.R. Muslim.

27. mendapatkan segala kenikmatan yang tiada batasnya
Dari Ibnu `Umar, dari Nabi bersabda : “Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infaqkan sepanjang hari dan malam.” Muttafaqun `Alaihi.

28. Sebagai ladang pahala
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah e : “Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan “Alif lam mim” itu satu huruf, tetapi “Alif” itu satu huruf, “Lam” itu satu huruf dan “Mim” itu satu huruf.” H.R. At Tirmidzi dan berkata : “Hadits hasan shahih”.

29. Untuk Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota dan kenikmatan surga
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda : “Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. ” H.R. Abu Daud.

30. Mendapatkan kenikmatan Syurga dan di penuhinya segala apa yang diinginkan
Mungkin ketika di dunia hidup dalam serba keterbatasan dan kekurangan, karena rajin membaca serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, menjadikannya sebagai pribadi yang tangguh, taat dan menjalankan perintah dan laranganNya. Niscaya akan mendapatkan kenikmatan luar biasa yang tidak pernah di dapat ketika di dunia.

Masih banyak manfaat dan keutamaan lainnya dari membaca Al Quran yang bila kita mengilhami dan terus mempelajarinya tak akan mampu menghitung berapa banyak manfaat dan anugerah serta nikmat yang telah diberikan-Nya.


50 Gitaris Terhebat di Dunia


Siapakah gitaris terhebat di dunia menurut bro sekalian?. Apakah gitaris favorite anda merupakan salah satu dari artikel ini. Yuk kita lihat 50 gitaris terhebat di Dunia.
Sering sekali terjadi perdebatan tentang siapakah gitaris terbaik di dunia, meski list dibawah ini tidak terlalu akurat, akan tetapi dapat mewakili pecinta musik karena telah melakukan voting dari berbagai penjuru dunia. Beberapa nama gitaris tersebut mungkin terdengar asing di telinga anda. Eddie Van Halen berhasil keluar sebagai pemenang, mengalahkan Brian May memang hal ini dirasa sulit karena ada kandidat yang tidak kalah hebat diantarnya adalah Jeff Beck, Slash, Jimi Hendrix, Joe Satriani, Jimmy Page, Randy Rhoads dan lainnya.
Berikut adalah Gitaris Terbaik di Dunia:
1.    Eddie Van Halen
2.    Brian May
3.    Alex Lifeson
4.    Jimi Hendrix
5.    Joe Striani
6.    Jimmy Page
7.    Toni Iommi
8.    Stevie Ray Vaughan
9.    Dimebag Darrell
10.    Steve Vai
11.    Randy Rhoads
12.    Dave Mustaine
13.    David Gilmour
14.    Les Paul
15.    Duane Allman
16.    Robert Johnson
17.    John Petrucci
18.    Zakk Wylde
19.    James Hetfield
20.    Ritchie Blackmore
21.    Angus Young
22.    Slash
23.    Paul Gilbert
24.    Buddy Guy
25.    George Harrison
26.    Vernon Rein
27.    Frank Zappa
28.    Eric Clapton
29.    Chet Atkins
30.    Dickey Betts
31.    Django Reinhardt
32.    Mark Morton
33.    Mark Tremonti
34.    Warren Haynes
35.    Jerry Cantrell
36.    Buckethead
37.    Jeff Beck
38.    Keith Richards
39.    Michael Schenker
40.    Carlos Santana
41.    Yngwie Malmsteen
42.    Chuck Berry
43.    John Frusciante
44.    Jason Becker
45.    Eric Johnson
46.    Joe Bonamassa
47.    Alexi Laiho
48.    Dave Murray
49.    Allan Holdsworth
50.    Joe Wals

Sabtu, 23 November 2013

Mencoba HTML

Abyan WNO Abyan Jadidan XI IPA 3 SMA Negeri 12 Jakarta

Ukhuwah Islamiyah

Image
Makna dan Hakikat Ukhuwah
Menurut Imam Hasan Al-Banna, ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) adalah keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah.
Ukhuwah Islamiyah adalah satu dari tiga unsur kekuatan yang menjadi karakteristik masyarakat Islam di zaman Rasulullah, yaitu pertama, kekuatan iman dan aqidah. Kedua, kekuatan ukhuwah dan ikatan hati. Dan ketiga, kekuatan kepemimpinan dan senjata.
Dengan tiga kekuatan ini, Rasulullah saw membangun masyarakat ideal, memperluas Islam, mengangkat tinggi bendera tauhid, dan mengeksiskan umat Islam atas muka dunia kurang dari setengah abad.
Sekarang ini, kita berusaha memperbaharui kekuatan ukhuwah ini, karena ukhuwah memiliki pengaruh kuat dan aktif dalam proses mengembalikan kejayaan umat Islam.

Kedudukan Ukhuwah Islamiyah
Ukhuwah adalah nikmat Allah, anugerah suci, dan pancaran cahaya rabbani yang Allah persembahkan untuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dan pilihan. Allahlah yang menciptakannya. Allah berfirman:  “…Dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu.” (QS: Ali Imran: 103).  “…Lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang yang bersaudara…” (QS: Ali Imran: 103).
Ukhuwah adalah pemberian Allah, yang tidak bisa dibeli dengan apapun. Allah berfirman:  “…Walaupun kamu membelanjakan semua (kakayaan) yang ada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka… (QS: Al-Anfal: 63)”
Selain nikmat dan pemberian, ukhuwah memiliki makna empati, lebih dari sekadar simpati. Rasulullah Saw bersabda: “Perumpamaan seorang mukmin dengan mukmin lainnya dalam kelembutan dan kasih sayang, bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang merasa sakit, maka seluruh bagian tubuh lainnya turut merasakannya.” (HR. Imam Muslim).
Dengan ukhuwah, sesama mukmin akan saling menopang dan menguatkan, menjadi satu umat yang kuat. Rasulullah Saw. Bersabda: “Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.” (HR. Imam Bukhari).
Adapun hubungannya dengan iman, ukhuwah diikat oleh iman dan taqwa. Sebaliknya, iman juga diikat dengan ukhuwah. Allah berfirman:  “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. (QS: Al-Hujurat: 10).” Artinya, mukmin itu pasti bersaudara. Dan tidak ada persaudaraan kecuali dengan keimanan. Jika Anda melihat ada yang bersaudara bukan karena iman, maka ketahuilah itu adalah persaudaraan dusta. Tidak memiliki akar dan tidak memiliki buah. Jika Anda melihat iman tanpa persaudaraan, maka itu adalah iman yang tidak sempurna, belum mencapai derajat yang diinginkan, bahkan bisa berakhir dengan permusuhan. Allah berfirman:  “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS: Al-Zukhruf: 67).

Keutamaan Ukhuwah Islamiah
Ukhuwah memiliki banyak sekali keutamaan. Pertama, dengan ukhuwah kita bisa merasakan manisnya iman. Rasulullah Saw. bersabda: “Ada tiga golongan yang dapat merasakan manisnya iman: orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari mencintai dirinya sendiri, mencintai seseorang karena Allah, dan ia benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci jika ia dicampakkan ke dalam api neraka.” (HR. Imam Bukhari).
Kedua, dengan ukhuwah kita akan berada di bawah naungan cinta Allah dan dilindungi dibawah Arsy-Nya. Di akhirat Allah berfirman: “Di mana orang-orang yang saling mencintai karena-Ku, maka hari ini aku akan menaungi mereka dengan naungan yang tidak ada naungan kecuali naunganku.” (HR. Imam Muslim). Rasulullah Saw. bersabda: “Ada seseorang yang mengunjungi saudaranya di sebuah desa. Di tengah perjalanan, Allah mengutus malaikat-Nya. Ketika berjumpa, malaikat bertanya, “Mau kemana?” Orang tersebut menjawab, “Saya mau mengunjungi saudara di desa ini.” Malaikat bertanya, “Apakah kau ingin mendapatkan sesuatu keuntungan darinya?” Ia menjawab, “Tidak. Aku mengunjunginya hanya karena aku mencintainya karena Allah.” Malaikat pun berkata, “Sungguh utusan Allah yang diutus padamu memberi kabar untukmu, bahwa Allah telah mencintaimu, sebagaimana kau mencintai saudaramu karena-Nya.” (HR. Imam Muslim).
Ketiga, dengan ukhuwah kita akan menjadi ahli surga di akhirat kelak. Rasulullah Saw. bersabda: “Barangsiapa yang mengunjungi orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah, maka malaikat berseru, ‘Berbahagialah kamu, berbahagialah dengan perjalananmu, dan kamu telah mendapatkan salah satu tempat di surga.” (HR. Imam Al-Tirmizi). Rasulullah Saw. Bersabda: “Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Beritahukanlah sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah.” (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat).
Keempat, bersaudara karena Allah adalah amal mulia yang akan mendekatkan seorang hamba dengan Allah. Rasul pernah ditanya tentang derajat iman yang paling tinggi, beliau bersabda, “…Hendaklah kamu mencinta dan membenci karena Allah…” Kemudian Rasul ditanya lagi, “Selain itu apa wahai Rasulullah?” Rasul menjawab, “Hendaklah kamu mencintai orang lain sebagaimana kamu mencintai dirimu sendiri, dan hendaklah kamu membenci bagi orang lain sebagaimana kamu membenci bagi dirimu sendiri.” (HR. Imam Al-Munziri).
Kelima, dengan ukhuwah dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah. Rasulullah Saw bersabda:  “Jika dua orang Muslim bertemu dan kemudian mereka saling berjabat tangan, maka dosa-dosa mereka hilang dari kedua tangan mereka, bagai berjatuhan dari pohon.” (Hadis yang ditkhrij oleh Al-Imam Al-Iraqi, sanadnya dha’if).

Syarat dan Hak Ukhuwah
Ukhuwah memiliki beberapa syarat dan hak yang harus kita penuhi. Yang pertama, hendaknya kita bersaudara untuk mencari keridhaan Allah, bukan kepentingan atau berbagai tujuan duniawi. Tujuannya ridha Allah, mengokohkan internal umat Islam, berdiri tegar di hadapan konspirasi yang berusaha menghancurkan agama Islam. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung niatnya…” (HR. Imam Bukhari).
Yang kedua, hendaknya kita saling tolong-menolong dalam keadaan suka dan duka, senang atau tidak, mudah maupun susah. Rasul bersabda, “Muslim adalah saudara muslim, ia tidak mendhaliminya dan tidak menghinanya… tidak boleh seorang muslim bermusuhan dengan saudaranya lebih dari tiga hari, di mana yang satu berpaling dari yang lain, dan yang lain juga berpaling darinya. Maka yang terbaik dari mereka adalah yang memulai mengucapkan salam.” (HR. Imam Muslim).
Dan yang ketiga, hendaknya kita memenuhi hak-hak umum dalam ukhuwah. Rasul bersabda: “Hak muslim atas muslim lainnya ada enam, yaitu jika berjumpa ia memberi salam, jika bersin ia mendoakannya, jika sakit ia menjenguknya, jika meninggal ia mengikuti jenazahnya, jika bersumpah ia melaksanakannya.” (HR. Imam Muslim).

Tingkatan-tingkatan Ukhuwah
Tingkatan yang terendah dari ukhuwah adalah salamatush shadr, yaitu bersihnya hati kita dari perasaan iri, dengki, benci, dan sifat-sifat negatif lainnya terhadap saudara kita. Jika kita tidak bisa memberikan suatu kebaikan kepada saudara kita, paling tidak kita tidak memiliki perasaan yang negatif kepadanya. Termasuk juga dalam tingkatan yang terendah ini adalah selamatnya saudara kita dari kejahatan lisan dan tangan kita. Jangan sekali-kali kita melakukan kezhaliman kepada saudara kita.
Adapaun tingkatan ukhuwah yang tertinggi adalah itsaar, yaitu lebih mementingkan dan mengutamakan saudara kita diatas diri kita sendiri. Inilah dahulu yang pernah dicontohkan oleh para sahabat Anshor kepada para sahabat Muhajirin di Madinah.

Tahapan-tahapan Ukhuwah
Untuk membangun ukhuwah, diperlukan beberapa tahapan. Yang pertama adalah ta’aruf, yaitu saling mengenal. Pepatah bilang: ‘Tak kenal maka tak sayang.’ Apalagi saling mengenal antara kaum muslimin merupakan wujud nyata ketaatan kepada perintah Allah SWT (Q.S. Al Hujurat: 13)
Tahapan berikutnya adalah tafahum, yaitu saling memahami. Hendaknya seorang muslim memperhatikan keadaan saudaranya agar bisa bersegera memberikan pertolongan sebelum saudaranya meminta, karena pertolongan merupakan salah satu hak saudaranya yang harus ia tunaikan. Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)
Setelah ta’aruf dan tafahum, yang berikutnya harus kita lakukan untuk mewujudkan ukhuwah adalah ta’awun, yaitu saling membantu dan menolong, tentu saja dalam kebaikan dan meninggalkan kemungkaran.

Hal-hal yang menguatkan ukhuwah islamiyah:
  1. Memberitahukan kecintaan kepada yang kita cintai. Hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik bahwa Rasulullah bersabda: “ Ada seseorang berada di samping Rasulullah lalu salah seorang sahabat berlalu di depannya. Orang yang disamping Rasulullah tadi berkata: ‘Aku mencintai dia, ya Rasullah.’ Lalu Nabi menjawab: ‘Apakah kamu telah memberitahukan kepadanya?’ Orang tersebut menjawab: ‘Belum.’ Kemudian Rasulullah bersabda: ‘Beritahukan kepadanya.’ Lalu orang tersebut memberitahukan kepadanya seraya berkata: ‘ Sesungguhnya aku mencintaimu karena Allah.’ Kemudian orang yang dicintai itu menjawab: ‘Semoga Allah mencintaimu karena engkau mencintaiku karena-Nya.”
  2. Memohon didoakan bila berpisah. “Tidak seorang hamba mukmin berdo’a untuk saudaranya dari kejauhan melainkan malaikat berkata: ‘Dan bagimu juga seperti itu” (H.R. Muslim).
  3. Menunjukkan kegembiraan dan senyuman bila berjumpa. “Janganlah engkau meremehkan kebaikan (apa saja yang dating dari saudaramu), dan jika kamu berjumpa dengan saudaramu maka berikan dia senyum kegembiraan.” (H.R. Muslim)
  4. Berjabat tangan bila berjumpa (kecuali non muhrim). “Tidak ada dua orang mukmin yang berjumpa lalu berjabatan tangan melainkan keduanya diampuni dosanya sebelum berpisah.” (H.R Abu Daud dari Barra’)
  5. Sering bersilaturahmi (mengunjungi saudara)
  6. Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu
  7. Memperhatikan saudaranya dan membantu keperluannya
  8. Memenuhi hak ukhuwah saudaranya
  9. Mengucapkan selamat berkenaan dengan saat-saat keberhasilan

Sumber : www.menaraislam.com (oleh Abdur Rosyid)

Beberapa kata yang terbesit dalam pikiran

Disaat mulut dengan mudahnya mengeluarkan kata - kata janji
Disaaat itu pulalah dengan mudahnya janji - janji tersebut diingkari

Ironis memang,
Tapi itulah kenyataannya,
Entah apa penyebabnya,
Nilai budaya luhur Bangsa TImur semakin luntur tergerus zaman

Apa yang ada dalam pikiran masing - masing jiwa muda?

TELAT telah menjadi kebiasaan,
tanpa rasa bersalah hal tersebut diulangi,
tanp
 a tahu rasanya tersakiti, karna hal yang seringkali kita anggap kecil tersebut
Kita telah lalai dengan menganggap semuanya ringan

Ya Allah,
Lindungilah kami dari segala kemunafikan,
dan ampunilah kesalah yang telah kami perbuat,
karna kelalaian - kelalaian kami. Aamiin 


Kiat - Kiat Menghadapi Ujian Nasional


Ujian Nasional kadang menjadi momok bagi siswa. Sebenarnya hal itu tidak perlu terjadi jika siswa siap dalam menghadapi Ujian tersebut. Dalam menghadapi  UN kita harus mempunyai Persiapan yang matang agar kita rileks dan mental kita kuat dalam menghadapi UN. Dibawah ini beberapa kiat dalam menghadapi UN :

1.      Belajar dengan sungguh – sungguh

Dengan belajar kita sudah mendapat ilmu tambahan dalam menghadapi UN. Tetapi belajar yang seperti apa yang harus kita lakukan ? Pastinya belajar dengan sungguh – sungguh , bersemangat dan tidak ketinggalan belajarlah walau hanya sedikit- sedikit tetapi sering. Kebanyakan orang (termasuk saya) belajar giat hanya pada saat akan ulangan saja, hal itu tidak benar karena belajar dengan system tersebut kurang efektif apalagi bagi orang yang pelupa. Maka  saran saya belajarlah dan ulangilah pelajaran yang telah guru berikan walaupun hanya sedikit, tetapi jika kita melakukannya dengan sesering mungkin, niscaya pelajaran yang kita dapat tidak mudah lupa bahkan akan lebih mengingat pelajaran tersebut.

2.  Kurangi atau Tinggalkan Bermain Game

Game dapat membuat jadual dan konsentrasi belajar kita terganggu. Maka kita harus menjauhi dulu yang namanya game online, game computer, game apa saja  yang bisa membuat kita lupa waktu. Kita simpan waktu kita dahulu untuk belajar dalam menghadapi UN, toh setelah UN kita  punya banyak waktu untuk melakukan hal- hal yang kita senangi termasuk bermain game.

3.   Rajinlah mengerjakan soal – soal yang akan diUN kan

Try Out sangat berguna sebagai pengukur seberapa siapnya kita dalam menghadapi UN. Jika ada try out – try out kita harus dapat memanfaatkannya semaksimal mungkin. Kita harus berlatih percaya diri akan kemampuan kita sendiri dan berusaha menjadi yang terbaik. Selain rajin TO kita juga harus berlatih mengerjakan soal – soal UN sendiri. Kita dapat mengerjakan soal –soal tersebut dari buku ataupun dengan mencarinya di internet semua itu dilakukan agar kita terbiasa dalam mengerjakan soal UN.

4.  Rajin beribadah dan berdoa serta mohon doa restu orang tua

Beribadah memang merupakan hal wajib yang harus dilakukan setiap umat, tetapi yang dimaksud beribadah itu bermacam- macam salah satunya mengerjakan ibadah yang sunah. Sebagai contoh berpuasa sunnah senin-kamis, shalat malam sambil berdoa meminta kemudahan dan nilai yang memuaskan saat UN. Kita juga harus meminta restu orang tua karena dengan doa dan restu orang tua niscaya apapun yang menjadi keinginan kita akan tercapai. Amiin.

Saran :

Dalam menghadapi UN kita perlu mempersiapkannya sedini mungkin agar pada saat hari H kita dapat berjuang dengan kemampuan maksimal kita. Sebelum mengerjakan soal terlebih dahulu berdoa dan yakin dalam mengerjakannya. Yang terpenting kita harus menjaga kesehatan agar saat UN otak kita pun segar. Semoga target dan Keinginan yang dicita-citakan tercapai . Amiin.

Sumber : www.abyan255.wordpress.com ( hasil pemikiran saya yang terlampir di blog lama saya)


Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...