Kamis, 09 Mei 2019

Awal Ramadhan


Di kala cemburu mulai timbul pada seseorang yang bukan siapa- siapa. Maka segeralah luruskan niat kembali. Kamu berdakwah bukan karena dia, kamu berdakwah tidak bergantung padanya, kamu berdakwah untuk Allah, mendakwahkan manusia menuju Allah. Sungguh jalan mulia yang kau tempuh, jangan rusak pahalanya, jangan jadikan kau malah terjerumus dalam neraka hanya karena niat yang berbelok.

Di Ramadhan yang baru menghampiri hitungan jam ini, aku menyesali keadaan diriku sendiri. Di mana Maghrib tadi hampir ketinggalan sholat berjamaah. Ini oleh sebab diriku yang kurang mempersiapkan diri, mandi dan berbenah sebelum maghrib.  Beruntung, masjid pesantren dekat rumahku memang lama waktu antara adzan dan iqamahnya. Jadi aku berganti haluan bersama dengan adikku. Sesampainya di sana aku masih belum dalam kondisi berwudhu, namun sayang saat aku baru mulai berwudhu, iqamah dikumandangkan, hingga akhirnya membuatku hanya bisa puas berada di saf kedua. Aku menyesal karena tidak bisa mendapatkan saf pertama pada sholat maghrib tadi, di mana menjadi permulaan Ramadhan 1440 H.

Ramadhan sejatinya bukan bulan untuk bermalas- malasan. Syariat puasa yang melekat padanya bukanlah untuk melemahkan diri dan menjadikan alasan untuk tak beraktivitas. Lupakah dirimu tentang kisah di tanah Badar pada tahun 2H. Di sana, menjadi saksi bisu betapa hebatnya perjuangan kaum muslim menghadapi kaum kafir Quraisy yang tak sebanding jumlah dan perlengkapan perangnya. Kira- kira 1:3 antara kaum muslimin yang melawan 1000an pasukan kafir. Terlebih, kala itu, syariat puasa di bulan Ramadhan baru saja diturunkan. Artinya, pasukan muslim berperang untuk pertama kalinya dengan kondisi yang tak berimbang dalam keadaan berpuasa untuk yang pertama kalinya. Atas izin Allah, mereka dimenangkan, hingga pada akhirnya benar- benar melipatkgandakan suka cita di hari raya idul fitri pertama. Kemenangan perang fisik melawan kafir Quraisy serta kemengangan berperang dengan hawa nafsu dan lapar. Guna mencapai pribadi tangguh, Allah menguji, menempa dengan hal yang tak mudah, hal yang sungguh sangat berat, namun pada akhirnya benar- benar berdampak dan menggembirakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...