Jumat, 11 Januari 2019

Kebaikan Butuh Pengorbanan


Seorang pemuda itu kalo tidak memanfaatkan momentum, ya menciptakan momentum. Tidak berdiam diri atau sekedar menjalani rutinitas tanpa adanya pembaruan setiap harinya. Cukuplah dikatakan merugi orang yang stagnan, hari ini sama dengan kemarin, atau besok sama dengan hari ini. Maka hanya ada satu cara untuk tidak menjadi orang yang merugi, yaitu selalu lebih baik dari hari ke hari. Maka dapat dikatakan sebagai orang yang beruntung. Lalu, sudahkah kita mempersiapkan progress diri, peningkatan kapasitas diri setiap harinya? Jangan sampai malah menjadi orang yang merugi atau bahkan lebih buruk lagi orang yang celaka, yaitu mereka yang hari ke depannya tidak lebih baik dari hari sebelumnya.

Ketika kita tidak mendapati momentum untuk berkontribusi, maka hanya ada satu cara yaitu berkreasi ataupun inovasi menciptakan momentum. Bukan sekedar menunggu tanpa ada hal baik yang mengisi waktu luang. Karena bisa dipastikan ketika tidak dalam kebaikan, diri kita berada dalam keburukan.

Mari bersama menjemput peluang yang hadir, ketika momentum itu datang manfaatkan dengan baik, jadikan sarana pembelajaran. Jangan takut dengan tantangan yang ada. Bukankah memang setiap naik kelas ujiannya juga semakin berat. Ketika kita hanya berkutat pada ujian yang ringan- ringan saja, artinya kita tidak pernah naik kelas. Kita hanya menjadi pecundang yang tak berani bermimpi besar. Atau mungkin hanya menjadi pemimpi, yang bermimpi besar tapi begitu lemah menghadapi realita. Usaha dan harapan harusnya seimbang. Begitulah tawakal, ada usaha ada juga pengharapan dalam bentuk doa.

Sejatinya untuk mendapatkan kebaikan itu memang butuh pengorbanan. Kita tak akan pernah menggapai kebaikan tanpa pengorbanan, bahkan jika merujuk pada kalam-Nya yang mulia, dalam surah Ali Imran ayat 92, dikatakan bahwa kita tidak akan mendapatkan kebaikan sebelum menginfakkan sebagian dari apa yang kita cintai. Bukan sekedar pengorbanan hal yang ringan yang tidak membekas, jika begitu, bukan pengorbanan namanya. Dikatakan pengorbanan jika yang diberikan atau direlakan adalah hal yang memang berharga bagi diri kita. Bentuk pengorbanan pun beraneka ragam, bisa berupa harta, waktu, bahkan jiwa. Lalu, terhadap kebaikan- kebaikan yang kita rencanakan, apakah kita sudah benar- benar berkorban? Jangan- jangan kita masih memberikan yang bukan kita cintai, pantas saja kebaikan itu tak kunjung datang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...