Kamis, 23 Agustus 2018

Sebuah Pelajaran Berharga

Sebuah Pelajaran Berharga

Aku mengenalnya pertama kali sebagai sosok yang sangat centil pada lawan jenis. Tebar pesona sana sini dengan penuh percaya diri, entah peduli sekitar atau tidak, sarat akan mencari sensasi. Memang itu negative, tak bisa dipungkiri, tapi aku yakin hal itu juga yang akhirnya menjadikannya lebih fleksibel dalam bergerak dan berdakwah. Terhadap orang lain, cobalah berfokus untuk mengambil sisi positifnya, dan jika mampu bantu benahi hal negatifnya.

Pada suatu rangkaian acara orientasi mahasiswa baru, sebagai satu angkatan muslim, kami diminta untuk bermusyawarah menentukan pemimpin. Saat itu aku memegang peranan sebagai pemimpin syuronya dan dengan sedikit argumen muncul lah tiga nama selain diriku. Beruntunglah. Singkat cerita, hasil musywarah merujuk padanya. Sebenarnya musyawarah buntu, dan kami melakukan polling. Dan mungkin disebabkan oleh popularitasnya dengan terbiasa tebar pesona sana sini, lebih banyak yang mengenalnya ketimbang dua calon lainnya, yang menurutku lebih pantas. Apa boleh buat, terima saja.

Perjalanan pertemanan kemudian berlanjut berbalut dengan tujuan yang mulia, sama- sama berdakwah di lingkungan jurusan. Ketika tahun kedua, dia menjadi pemimpin himpunan dan aku menjadi bawahannya, menjadi bph. Di sana barulah aku mengenal sisi positif yang dia miliki. Kedisiplinan, mampu menempatkan diri pada situasi kondisi tertentu, dan yang terpenting tentang sebuah keikhlasan. Seperti pantang beralasan atas kesulitan kondisinya, benar- benar penuh tanggung jawab. 

Dan kemarin, dia memperlihatkan hal itu kembali. Betapa keikhlasan dalam beramal adalah hal yang utama, betapa menepati janji dan disiplin adalah implementasi konkret dari keikhlasan itu. Dan satu lagi yang menginspirasi, betapa keyakinan itu haruslah kuat sehingga timbul keberanian diri. Berserah diri hanya pada-Nya, mengambil kesempatan sebelum kehabisan.

Ya si jagal itu memang belum kehilangan sifat genitnya, tapi sudah cukup memberi pelajaran bagi diriku yang lemah ini. Thanks brother! Semoga dirimu selalu diberkahi dan diistiqomahkan hingga kau benar- benar menginjakkan kakimu di Jannah-Nya!

Ohiya satu lagi, keluarganya juga menginspirasi. Aku menduga dia bisa memiliki nilai social yang baik, ya karena Pendidikan dari kedua orang tuanya. Penanaman nilai kekeluargaan yang begitu tinggi, yang akhirnya juga menginspirasi diriku untuk masa depan kelak.

Waktu Tahajjud di Hari Tasyrik 1439 H
Di Indonesia Quran Foundation, di belajang spv yang masih tertidur pulas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...