Jangan pernah ada perasaan lebih
baik dari orang lain. Ketika bangga diri telah menguasai diri, seringkali
tertutuplah segala kebaikan yang ada pada orang lain. Kita akan cenderung
meremehkan orang lain. Berharap kejatuhan, kesalahan yang orang lain perbuat.
Hati- hati jika memang sudah ada tanda- tanda seperti itu. Itulah yang Namanya
kesombongan. Dan penyombong tempatnya di neraka, meski sekecil apapun
kesombongan itu.
Anehnya sombong itu terkadang
bukan pada urusan dunia saja. Bukan hanya karena harta, kedudukan atau apa pun
duniawi yang melekat pada diri. Ada juga perihal akhirat yang bisa jadi sumber
kesombongan. Bacaan Quran yang merdu, hafalan yang banyak bisa- bisa menjadi
sebab berbangga diri, meremehkan orang lain, merasa diri yang paling baik.
Terhadap setiap kebaikan yang
orang lain miliki, berusahalah untuk senang. Jangan sampai merendahkan,
membanding- bandingkan dengan diri sendiri. Terhadap kesalahan yang diperbuat
orang, jangan memakinya, bantulah untuk memperbaikinya, tunjukkanlah kesedihan
ketika orang lain sedih, senang ketika orang lain senang.
Dunia itu sementara, sedangkan
akhirat itu kekal. Apa pun kesenangan yang diperoleh kini, tak pernah sebanding
dengan kesenangan di akhirat kelak. Bertahanlah, bersabarlah demi menggapai
kehidupan mulia di akhirat, bukan di dunia. Dan berhati- hatilah, jangan sampai
wujud amal baik, malah menjadi pengantar ke neraka dengan berbangga diri. Bukankah
orang yang paling rugi adalah mereka yang merasa amalnya sudah cukup baik di dunia,
sedang ternyata amal perbuatannya sia-sia, tak berbekas akibat riya.
Ya Allah bantulah diri ini untuk
senantiasa berada dalam jalan yang Engkau ridhoi. Jangan biarkan kesombongan
menguasai diri ini.