Senin, 26 November 2018

Islam dan Indonesia

[ Negeriku Indonesia ]

Di sinilah aku hidup, di sinilah aku bertumbuh kembang. Negara yang menjunjung tinggi ketuhanan dan keagamaan dalam ruang lingkup keberagaman. Negeri yang kaya sumber daya alam dan kebudayaan. Negara berbentuk kesatuan yang terdiri dari belasan ribu pulau, beragam suku bangsa, dan agama dengan slogan pemersatu Bhineka Tungga Ika. Negeri yang diperebutkan oleh bangsa- bangsa pencari kekayaan yang serakah dan kejam.

Segenap perlawanan pun digencarkan sejak zaman kerajaan- kerajaan. Tengoklah sejarah, dari Sabang sampai Merauke, siapakah yang banyak terlibat dalam melakukan perlawanan terhadap para penjajah kalau bukan orang Islam? Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia di Aceh, Imam Bondjol di Sumatera Barat, Sultan Agung di Jawa, Sultan Hasanudin di Makassar, Kerajaan Ternate dan Tidore, Pangeran Diponegoro, dan lain sebagainya yang banyak terdapat di uang- uang kertas Rupiah. Agus Salim, H.O.S Cokroaminoto, bahkan Soekarno dan Hatta, juga M. Natsir yang akhirnya bahu- membahu menciptakan kemerdekaan.

Dengan penuh keikhlasan para ulama, hingga akhirnya dengan penuh kerelaan menggantikan teks dalam Piagam Jakarta dari Menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya  menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Demi terwujudnya persatuan dalam keberagaman atas nama Negara Indonesia.

Tak hanya sampai situ, nampaknya pada masa kemerdekaan yang masih seumur jagung, para penjajah tak juga terima dan ingin kembali berkuasa. Dan Alhamdulilah seruan jihad kembali diteriakkan untuk melawan para penjajah. Bung Tomo yang kala itu menjadi tokoh pengobar semangat perlawanan melawan penjajah berkata :

“ Andai tidak Takbir, saya tidak tahu dengan cara apa membakar semangat para pemuda untuk melawan penjajah ”

Maka tidaklah berlebihan jika dikatakan tidak ada Indonesia tanpa Islam. Masa lalu yang telah begitu gemilang, mari raih kembali dengan merapatkan barisan, keragaman dalam persatuan.

#SuksesiSalam22
bit.ly/CalonSalam22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...