Selasa, 28 Mei 2019

Amal Kecil Berhadiah Besar


Islam itu mudah QS Al Baqarah : 185
Permudah jangan persulit, beri kabar gembira jangan buat orang lari.

1. Diam (Menahan Mulut)
Atau pada zaman sekarang bisa jadi setara dengan jari2 terhadap ketikan di gadget.
Dalil :
Fal yakul khairan au liyashmut ( Maka berkatalah baik atau diam)

Karena mulut lah yang dapat membuat manusia terjerumus ke neraka atau malah menjauhkannya dari neraka.
Jika mau selamat salah satunya Menahan mulut (diam)
Tidak selamanya diam itu baik, bergantung pada keadaan, karena setiap tempat ada pembicaraannya. Contoh : Terhadap kewajiban nahi munkar, seorang ayah harus menasehati anaknya yg tidak menutup aurat ketika keluar rumah.

2. Senyum
Abu Dzar pernah ditegur Nabi SAW : “ janganlah kamu remehkan kebaikan kecil meski sekedar menampakkan senyum di depan saudaramu.”
Senyum adalah sihir yg diperbolehkan.
Rasulullah SAW adalah orang yang murah senyum.
Namun senyum ini juga harus karena keikhlasan, bukan mengharapkan dunia. Tidak semua senyum itu diperbolehkan, hindari senyum terhadap lawan jenis. Bahkan memberi salam terhadap seorang gadis hukumnya makruh.

3. Sholat 2 Rakaat Fajar sebelum shubuh
Lebih baik dari dunia dan isinya, bukan setara dan batasannya tak disebutkan. Boleh meng-Qada qabliyah shubuh pada pasca shubuh dengan syarat sudah terbiasa melakukannya. Telat bangun tidak menganulit qabliyah shubuh.
Jika sholat sunnah qabliyah shubuh saja begitu besarnya fadhilahnya, apalagi sholat shubuhnya yang wajib.

Orang yang mengerjakan hal yang sunnah, tetapi malah menjadikan yg wajib terlalaikan, tak berarti dan justru menjadi dosa.

4. Sholat Isyraq
Barangsiapa sholat shubuh berjamaah kemudian duduk berdzikir kepada Allah, kemudian sholat dua rakaat setelah terbit matahari (ada jarak antara terbit matahari dengan sholatnya yaitu 12-30 menit) maka pahalanya seperti haji dan umrah sempurna 3x.
Sholat shubuh berjamaah menjadi syarat untuk bisa mengerjakan sholat isyraq,

Syarat :
- Sholat shubuh berjamaah
- Berdzikir kepada Allah
- Tetap di tempat sholatnya (masjid)
- Ada pendapat yg membolehkan untuk pulang

5. Membaca Ayat Kursi Ba'da Sholat Wajib
Tidak ada yang menghalangi dari surga orang yg membaca Ayat Kursi pasca sholatnya.

6. 100x membaca Subhanallah wa bihamdih dalam sehari
Allah hapuskan seluruh dosa orang yang mengamalkannya meski dosanya sebanyak buih di lautan.

7. Memberikan contoh yang baik
Mendapat pahala dari orang yang mengerjakan amal sholeh karena meniru diri
Sama halnya dengan keburukan, ketika ada yg mencontoh dosanya pun jariyah.



Ust. Farid Nu'man
Kajian Ba'da Shubuh MUI
23 Ramadhan 1440 H
28 Mei 2019

Selasa, 21 Mei 2019

Refleksi

Nyess rasanya, kayak fly, ketika mendapati teman2 satu angkatan berbondong- bondong hendak beranjak dari masa2 perkuliahan. Ya, ketika mereka sibuk mengambil dan mengembalikan borang untuk keperluan sidang skripsi, yang mengembalikan sudah dapat tanggal kapan sidangnya, sedang dirimu memulai bimbingan saja belum, apalagi dapat topik, atau pun progress.

Aku harusnya senang, ketika melihat teman2ku senang, akan segera lulus. Ya, aku berusaha senang dan tenang, ketakutan memang sempat muncul, tapi bukankah kita tak pernah sendirian? Selalu ada Allah yang mengawasi, hmm tidak, Allah selalu menemani.

Lulus kuliah bukan akhir segalanya, bukanlah batas akhir masa belajar di dunia ini. Status memang berubah, title nama memang bertambah, tapi itu bukan segalanya. Hidup terlalu sempit, terlalu sederhana jika seperti itu. Bukankah kita tidak tau kapan kita mati? Maka pada setiap proses kehidupan patutnya berarti dengan melakukan kebermanfaatan. Bukan mau membandingkan manfaat diri terhadap orang lain, hanya saja harusnya kau sadari, ketika kau lulus lebih akhir kelak, bukan berarti lebih buruk dibanding teman2mu. Sadari bahwa jalan yang kau ambil memang jelas tujuannya, memang jelas kebermanfaatannya.

Jika sampai detik ini, apa yang kau perjuangkan belum membuahkan hasil yang gemilang, maka tengok kembali pada usahamu, sudah maksimalkah? Mari berjuang lebih giat lagi, mari belajar lebih tekun lagi, terus semangat, pantang menyerah, kuatkan mental, fisik, dan ruhanimu!

Asrama IQF
16 Ramadhan 1440 H
01.45 WIB, di saat persiapan ujian Mektum 2 Pak Imam

Kamis, 09 Mei 2019

4 Ramadhan 1440 H



Cepat sekali rasanya waktu berlalu, meninggalkan kenangan hari demi hari. Mengapa sering terasa begitu cepatnya berlalu? Mungkinkah karena kurangnya manfaat dalam mengisi waktu. Waktu- waktu kini bukanlah waktu yang sembarangan sebenarnya. Karena setiap detiknya benar- benar berharga. Karena pada Ramadhan ini, setiap amalan dilipatgandakan. Terlebih malam hari, waktu dimana Allah turun ke langit dunia, meski belum tiba penghujung bulan dimana terdapat Lailatul Qadr. Maka mari refleksikan sejenak untuk apa kau habiskan waktu selama 4 harian di bulan yang agung ini?

Tak usahlah dahulu tengok dari amalan baik yang kau kerjakan, karena sudah hal yang wajar ibadah meningkat di bulan ini. Bagaimana tidak? Lingkungan mendukung, setan pun dibelenggu. Namun, terkadang kita melupakan sisi lainnya. Sudah seberapa jauh kita menghilangkan kebiasaan buruk yang kita kerjakan? 
Karena untuk membersihkan baju yang kotor bukannya dengan menambahkan parfum, tapi dengan sikat dan sabun. Maka sejenak coba tanyakan juga pada diri, keburukan apa yang masih saja dikerjakan? Dan bagaimana perbaikan ke depannya.



Cinta dan Amanah


Ada sebuah ungkapan yang begitu menarik tentang cinta yang ditulis Ust. Salim A. Fillah dalam menggambarkan kisah cinta Ali bin Abi Thalib ra dan Fatimah ra.

“ Cinta tak pernah meminta untuk menanti, Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan, Ia adalah keberanian atau pengorbanan.”

Dan menurutku tak beda jauh antara cinta dengan amanah,

Amanah tak perlu diminta atau dinanti, Ia akan datang dengan sendirinya dalam bentuk kesempatan atau dipersilahkan, menerimanya perlu keberanian dan pengorbanan.

Awal Ramadhan


Di kala cemburu mulai timbul pada seseorang yang bukan siapa- siapa. Maka segeralah luruskan niat kembali. Kamu berdakwah bukan karena dia, kamu berdakwah tidak bergantung padanya, kamu berdakwah untuk Allah, mendakwahkan manusia menuju Allah. Sungguh jalan mulia yang kau tempuh, jangan rusak pahalanya, jangan jadikan kau malah terjerumus dalam neraka hanya karena niat yang berbelok.

Di Ramadhan yang baru menghampiri hitungan jam ini, aku menyesali keadaan diriku sendiri. Di mana Maghrib tadi hampir ketinggalan sholat berjamaah. Ini oleh sebab diriku yang kurang mempersiapkan diri, mandi dan berbenah sebelum maghrib.  Beruntung, masjid pesantren dekat rumahku memang lama waktu antara adzan dan iqamahnya. Jadi aku berganti haluan bersama dengan adikku. Sesampainya di sana aku masih belum dalam kondisi berwudhu, namun sayang saat aku baru mulai berwudhu, iqamah dikumandangkan, hingga akhirnya membuatku hanya bisa puas berada di saf kedua. Aku menyesal karena tidak bisa mendapatkan saf pertama pada sholat maghrib tadi, di mana menjadi permulaan Ramadhan 1440 H.

Ramadhan sejatinya bukan bulan untuk bermalas- malasan. Syariat puasa yang melekat padanya bukanlah untuk melemahkan diri dan menjadikan alasan untuk tak beraktivitas. Lupakah dirimu tentang kisah di tanah Badar pada tahun 2H. Di sana, menjadi saksi bisu betapa hebatnya perjuangan kaum muslim menghadapi kaum kafir Quraisy yang tak sebanding jumlah dan perlengkapan perangnya. Kira- kira 1:3 antara kaum muslimin yang melawan 1000an pasukan kafir. Terlebih, kala itu, syariat puasa di bulan Ramadhan baru saja diturunkan. Artinya, pasukan muslim berperang untuk pertama kalinya dengan kondisi yang tak berimbang dalam keadaan berpuasa untuk yang pertama kalinya. Atas izin Allah, mereka dimenangkan, hingga pada akhirnya benar- benar melipatkgandakan suka cita di hari raya idul fitri pertama. Kemenangan perang fisik melawan kafir Quraisy serta kemengangan berperang dengan hawa nafsu dan lapar. Guna mencapai pribadi tangguh, Allah menguji, menempa dengan hal yang tak mudah, hal yang sungguh sangat berat, namun pada akhirnya benar- benar berdampak dan menggembirakan.

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...