Rabu, 06 November 2019

Apalah dayaku

Apalah daya aku yang hina ini, bersembunyi di balik selimut biah mulia bersama dosa- dosa di kala sepi.

Mereka tak tahu tapi Allah Maha Mengetahui. Mereka tak lihat, tapi Allah Maha Melihat. Masihkah ada celah bagi kita tuk bermaksiat? Bodohnya kita yang terjatuh dalam jurang setan di kala sendirian, apalagi jika dalam kebersamaan. 

Barangkali diri sedang lupa, maka segera sadar dan kembali. Karena jika sadar tapi masih saja mengingkari, bisa jadi nilainya dosa bukan lagi dari perbuatan yang dilakukan. Melainkan dosa karena ingkar akan kebesaran Allah, akan sifat Allah yang Maha Melihat, Maha Mengetahui.

Aku tak bisa apa- apa. Aku hanya manusia hina yang terlihat baik karena saja Allah Maha baik menutup aib-aibku. Tapi, bolehkah aku menasehatimu?

Bayangkan, jika seorang aktivis saja seperti diri kita, bagaimana yang di luar sana? Bukankah secara logika kita lebih punya ketahanan terhadap godaan dibanding yang lainnya?

Bayangkan perasaan kedua malaikat berwujud manusia yang senantiasa mendampingi kita, bukankah kita ini hanya titipan Allah kepada mereka? Lalu bagaimana jika titipan tak mampu dijaga dengan baik, bukankah Sang Pemilik akan marah? Tegakah kita melihat mereka disiksa karena kita?

Selalu ada kesempatan kedua bagi mereka yang bertobat. Tapi, ajal tak ada yang bisa menerka, maka bersegeralah, jangan tunda- tunda, sebelum terlambat bahkan tuk sekedar menyesali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tujuan hidup di bumi

Mengapa kita tercipta di dunia ini? Heh, kok tercipta, kesannya kalo gitu kita ada begitu aja tanpa ada yang menciptakan. Baiknya gunakan &q...